WAKTU KIAN SINGKAT
15 Oktober 2019, Selasa
Suatu hari aku terbangun dan menyedari bahawa aku tak bisa menyentuh hari kelmarin. Lalu mengapa aku membiarkannya menyentuh ku?
Hidup ini semakin singkat dan tidak pasti. Aku mahupun sesiapa tidak pernah tahu bila giliran nama akan dipanggil. Setiap pagi terbuka mata ku awali hari dengan Bismillah, akhiri dengan Alhamdulillah. Dan di kesempatan nadi masih berdenyut, senyum dan ucapkan Subhanallah.
Waktu kian mendekat. Bersisa entah sampai bila. Justeru usah sia-siakan dengan melihat kembali apa yang telah hilang dari hidup. Tetapi aturkan langkah maju terus kerana hidup ini bukan untuk dilalui dengan mundur ke belakang. Segala sesuatu di dunia ini bergerak ke depan, bersiap untuk memulai musim yang baru, dan seharusnya aku juga begitu.
Waktu milik Maha Pencipta yang dipinjamkan ini sungguh tak ternilai harga. Ku tak bisa memilikinya, tapi bisa menggunakannya. Ku tak bisa menyimpannya, tapi bisa membelanjakannya. Namun sekali aku kehilangannya, maka tak akan pernah bisa mendapatkannya kembali.
Hidup ini semakin singkat dan tidak pasti. Aku mahupun sesiapa tidak pernah tahu bila giliran nama akan dipanggil. Setiap pagi terbuka mata ku awali hari dengan Bismillah, akhiri dengan Alhamdulillah. Dan di kesempatan nadi masih berdenyut, senyum dan ucapkan Subhanallah.
Waktu kian mendekat. Bersisa entah sampai bila. Justeru usah sia-siakan dengan melihat kembali apa yang telah hilang dari hidup. Tetapi aturkan langkah maju terus kerana hidup ini bukan untuk dilalui dengan mundur ke belakang. Segala sesuatu di dunia ini bergerak ke depan, bersiap untuk memulai musim yang baru, dan seharusnya aku juga begitu.
Waktu milik Maha Pencipta yang dipinjamkan ini sungguh tak ternilai harga. Ku tak bisa memilikinya, tapi bisa menggunakannya. Ku tak bisa menyimpannya, tapi bisa membelanjakannya. Namun sekali aku kehilangannya, maka tak akan pernah bisa mendapatkannya kembali.
Sesungguhnya kehidupan manusia adalah kumpulan dari waktu. Sesaat masa berlalu, sesaat usia berkurang. Hari kelmarin tak bisa terulang, hari ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, serta hari esok yang tak seorang pun tahu.
"Masa itu ibarat mata pedang. Sekiranya leka maka mata pedang itu yang akan memenggal kita"
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Surah al-Asr 103:1-3)
"Masa itu ibarat mata pedang. Sekiranya leka maka mata pedang itu yang akan memenggal kita"
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Surah al-Asr 103:1-3)
No comments:
Post a Comment